Jumat, 15 Februari 2008

Waduh, Pemkab Tolak Subsidi Listrik Bawean

Gresik-beritakita.com

Pelanggan PLN di pulau Bawean yang tersebar di Kecamatan Sangkapura dan Tambak

minta Pemkab Gresik menyubsidi biaya beban listrik mereka. Sebab, pemakaian listrik mereka tergolong tinggi dan mulai tidak bisa dijangkau. Mereka minta

Pemkab Gresik menyisihkan pendapatan dari sektor Pajak Penerangan Jalan Umum (PPJU) untuk subsidi pemakaian listrik di pulau Putri tersebut. "Saya minta Pemkab ikut aktif meringangkan beban pemakaian listrik warga pulau Bawean, misalnya dengan memberikan subsidi diambilkan dari pos PPJU yang perolehannya cukup besar, sehingga PLN tetap bisa melayani warga Bawean," kata toko pemuda Bawean, H Samwil kepada wartawan, kemarin.

Menurutnya, beban hidup masyarakat pulau Bawean, khususnya mereka yang bekerja

sebagai petani makin berat. Sebab, ongkos kebutuhan hidup mereka makin tinggi. Setelah mereka dihadapkan melambungnya harga kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako), mereka juga dihadapkan beban pembayaran pemakaian listrik yang mahal. Kalau kondisi tersebut tidak ada penanganan, maka kehidupan warga pulau Bawen makin terpuruk. "Saya minta kesediaan Pemkab Gresik membantu meringankan biaya beban pemakaian listrik warga Bawean," pinta Samwil, yang juga Ketua DPD PD Kabupaten Gresik ini.

Sayang, usulan Samwil tidak diamini Pemkab Gresik. Kepala Dispenda Pemkab Gresik, Dra Hj Yetty Sri Suparyati MM ketika dikonfirmasi wartawan tidak menyetujui usulan tersebut. "Pelayanan PLN di pulau Bawean itu terus merugi. Seiring itu, pemasukkan ke PAD juga terus merosot. Masak kita diminta memberi subsidi dari pos PPJU, hal itu jelas tidak relevan. Bukankah sudah diketahui, kerugian PLN di Bawean selama ini cukup besar. Padahal, untuk mendapatkan PPJU Pemkab juga keluar dana dari APBD untuk monitoring maupun penertiban PJU liar yang ada,'' terang Yetty.

Menurut Yetty tahun 2007 perolehan PPJU hanya mencapai 97 persen dari target awal sebesar Rp 45,275 miliar, karena terealisasi hanya Rp 44, 190 miliar. Sementara tahun 2008 PAD dari PPJU ditargetkan sebesar Rp 53 miliar.

Pelayanan listrik di Bawean oleh PT PLN sendiri terus merugi hingga Rp 1,2 miliar setiap bulannya. Namun, kondisi tersebut tidak lantas membuat warga Bawean ingin berpaling dari pelayanan perusahaan milik negara tersebut. Termasuk rencana masuknya PT Artho Ageng Energi (AAE), perusahaan listrik swasta yang sudah mendapatkan lampu hijau dari Pemkab, tidak membuat warga Bawean tergoda.

Sementara Manajer PT PLN APJ Gresik, Rusbandi ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan, saat ini pelanggan resmi PLN di pulau Bawean mencapai 9600 pelanggan, sementara yang masuk dalam daftar tunggu mencapai 10 ribu orang.

PLN belum bisa melayani daftar tunggu karena keterbatasan pasokan BBM. "Listrik di Bawean saat ini hanya mampu menyala selama 17 jam, mengandalkan mesin genset sebanyak 8 unit dengan kapasitas 3000 KWH, " katanya. (hud)

Tidak ada komentar: